Minggu, 29 April 2018

Berbagai cara mengobati penyakit hepatitis


Hepatitis adalah peradangan hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada banyak jenis virus hepatitis — A, B, C, D, dan E. Maka dari itu, gejala dan pengobatannya akan berbeda tergantung jenis vrius hepatitisnya. Selain itu, cara mengobati hepatitis akut dan kronis juga berbeda, tergantung pada banyak faktor. Diagnosis hepatitis bisa mengubah hidup Anda. Pilihan obat hepatitis yang digunakan untuk mengobati kondisi Anda bisa menyebabkan efek samping serius, dan belum tentu tidak efektif bagi setiap orang.
Bisa atau tidaknya tubuh Anda menerima efek obat hepatitis akan tergantung pada:
  • Tingkat keparahan kerusakan hati
  • Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki
  • Jumlah virus hepatitis yang terdapat dalam tubuh Anda
  • Jenis hepatitis yang Anda derita
Berikut adalah informasi seputar pilihan cara mengobati hepatitis berdasarkan jenis hepatitis yang Anda miliki.

Cara mengobati hepatitis akut

Kebanyakan orang yang menderita hepatitis tidak menyadari kondisinya, sehingga mereka tidak berobat. Padahal jika Anda telah terpapar virus, Anda harus cepat-cepat mendapatkan sedini mungkin untuk mencegah hepatitis akut. Sebagian besar orang yang tahu bahwa mereka menderita infeksi hepatitis akut mendapatkan pengobatan dengan obat. Obat hepatitis akut biasanya berfokus pada mengurangi tanda-tanda dan gejalanya, termasuk:
  • Beristirahat. Pasien hepatitis merasa letih dan sakit dan kurang bertenaga, sehingga sering membutuhkan jeda waktu untuk istirahat.
  • Mengatasi mual dan muntah. Mual bisa membuat Anda sulit makan. Cobalah untuk membagi makanan ke dalam beberapa porsi kecil dan menghabiskannya dalam sehari dibandingkan dengan makan besar di satu waktu. Konsumsi lebih banyak makanan tinggi kalori untuk mendapatkan cukup kalori. Misalnya, minum jus buah atau susu daripada hanya air putih. Selain itu, dianjurkan untuk menerima cairan intravena untuk mencegah dehidrasi akibat muntah. Pasien dengan mual dan/atau muntah parah mungkin perlu dirawat inap untuk diobati dan mendapatkan cairan intravena.
  • Mengistirahatkan hati. Hati Anda mungkin kesulitan dalam menyerap obat-obatan dan alkohol. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat apapun, termasuk obat bebas. Jangan minum alkohol selama terinfeksi hepatitis karena alkohol merusak hati.
  • Berhati-hati dalam menggunakan obat obatan atau komponen yang memberikan efek negatif pada pasien dengan gangguan hati (misalnya paracetamol, alkohol). Hati yang mengalami gangguan mungkin tidak mampu untuk membersihkan obat secara normal, dan obat-obatan tersebut bisa tetap berada dalam darah untuk waktu lama dan mencapai kadar yang beracun. Selain itu, obat penenang dan “tranquilizer” harus dihindari karena keduanya dapat memperparah efek gagal hati pada otak dan menyebabkan kelesuan dan koma.
  •   Berhenti merokok dan minum alkohol. Alkohol memperparah kerusakan hati pada hepatitis kronis, dan membuatnya berkembang dengan lebih cepat menjadi sirosis. Merokok juga bisa memperparah penyakit hati dan harus dihentikan.
  • Hindari hubungan tanpa kondom Oleh karena berbagai jenis aktivitas seksual dapat menularkan infeksi ke pasangan Anda, hindari semua aktivitas seksual jika Anda menderita hepatitis. Semua bentuk pengaman seperti kondom tidak memberikan perlindungan yang memadai.

Cara mengobati hepatitis kronis

Ada banyak pilihan obat hepatitis kronis jika Anda telah menderita hepatitis dalam jangka panjang. Biasanya ini terdiri dari kombinasi obat-obatan (seperti obat antivirus, vaksin) juga prosedur medis, seperti transplantasi hati.
Obat-obatan untuk infeksi hepatitis C kronis meliputi:
  • Injeksi alpha interferon (Pegasys)
  • Oral ribaivin (Rebetol, Copegus)
  • Oral boceprevir (Victrelis)
  • Simeprevir (Olysio)
  • Oral sofosbuvir (Sovaldi)
  • Oral simeprevir (Olysio)
  • Oral daclatasvir (Daklinza)
  • Oral ledipasvir/sofosbuvir (Harvoni)
  • Oral ombitasvir/paritaprevir/ritonavir (Technivie)
  • Oral ombitasvir/paritaprevir/ritonavir/dasabuvir (Viekira Pak)
Pengobatan standar untuk  hepatitis C kronis dulunya berupa kombinasi terapi antivirus yang terdiri dari interferon pegilasi dan ribavirin, terkadang disebut dengan terapi PEG/riba. (Intron A) dengan injeksi paling sering bagi anak muda untuk melawan infeksi yang tidak ingin menjalani pengobatan jangka panjanga atau yang mungkin ingin hamil dalam beberapa tahun. Obat ini digunakan bersama dengan dosis dua kali sehari dari ribavirin oral (Rebetol, Copegus).
Transplantasi hati: Jika terjadi kerusakan serius pada fungsi hati, Anda bisa memilih transplantasi hatihati seb pilihan pengobatan. Dalam transplantasi hati, dokter akan mengangkat bagian hati yang rusak dan menggantinya dengan hati yang sehat. Kebanyakan transplan hati berasal dari donor yang sudah meninggal, dan sejumlah kecil lainnya berasal dari donor hidup yang mendonasikan sebagian hatinya. Bagi penderita infeksi hepatitis C, cangkok hati bukanlah penyembuh. Pengobatan dengan obat-obatan antivirus biasanya berlanjut setelah transplantasi hati, karena hepatitis C kemungkinan akan kambuh pada hati yang baru.
Vaksinasi: Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk hepatitis C, sehingga dokter kemungkinan akan menganjurkan Anda untuk menerima vaksin virus hepatitis A dan hepatitis B. Beberapa virus yang berbeda juga bisa merusak fungsi hati, sehingga membuat pengobatan hepatitis C menjadi lebih rumit.

Yang harus diperhatikan sebelum menjalani pengobatan hepatitis

Terlepas dari apakah Anda menggunakan obat-obatan untuk mengobati hepatitis, Anda akan perlu menjalani tes darah rutin yang memungkinkan dokter untuk mengetahui secara pasti sejauh mana hati Anda masih berfungsi.
Pengobatan hepatitis akut dan kronis berbeda satu sama lainnya. Beristirahat, meringankan gejala dan menjaga asupan cairan yang memadai dianjurkan untuk pengobatan hepatitis virus akut. Pengobatan hepatitis virus kronis mencakup obat-obatan untuk membersihkan virus dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar